Kamis, 12 Juli 2012

Senja Tersial

Udah pernah ngerasain 'habis jatuh tertimpa tangga, terus jatohnya di atas kulit pisang, lalu terpeleset, dengan sedikit gerakan 'figure skating' kemudian gerakan tersebut diakhiri dengan riuh tepuk tangan para polantas'?

Hari ini aku memutuskan untuk tidak keluar rumah dan ngeramin telur-telur yang ada di kulkas sebagai gantinya. Lazy day, yes it is. Sehabis bersih-bersih kamar, sarapan, dan sedikit pelengkap lainnya yang tidak perlu disebutkan, aku langsung bergegas duduk rapi dengan laptop di tangan. Running Man!

Tanpa diduga sebelumnya, adek aku yang masih dalam masa-masa MOS sekolahannya (SMA Cendana), ternyata pulang lebih awal. Sakit katanya. Kayanya kecapean, karena selama liburan dia bener-bener ga ada olahraga sedikitpun, kecuali olahraga mata. Ya sekalinya diforsir, langsung lemas lunglai letoy tak berdaya gitu.

Sorenya, ibu bawa dia ke dokter, untuk mengindari hal-hal yang lebih buruk terjadi. Nah, sepertinya kesialan yang bercapkan 'cupu abis' ini hampir bermulai di sini.

Jadi ceritanya ibu lupa bikin surat istirahat dari dokter buat dikasihin ke sekolahan si adek besok. Pas banget aku baru aja selesai 'bersih-bersih' setelah seharian tak melakukan aktifitas itu (you know what lah), dengan baik hatinya aku menawarkan bantuan, "bu, biar mba aja yang ke sana lagi minta surat dokternya."

"nah gitu dong, ck anak ibu!" sambil bertepuk tangan sekali, kemudian beliau ngambil kuitansi (ntah kenapa harus pake kuitansi?) hasil ke dokter tadi, mungkin kuitansi obat. tanpa babibubebo aku langsung ambil jaket, pasang jilbab, ambil duit, lempar lembing, loncat indah, sesekali kayang, kemudian nggak lupa dengan kuitansi tadi, ambil kunci motor, kemudian cus ke balai pengobatan yang 'i have no idea where i am going'. di sini dimulainya.

Sesampainya di depan balai pengobatan XXX yang bertempat di dekat jembatan leton itu, (udah parkir cantik nih, posisi keren badai) ngambil kuitansi tadi di dalam bagasi motor, dan took a look..

faking syit.
di situ tertulis 'balai pengobatan yyy', bukan 'xxx' di mana aku berdiri tepat di depannya sekarang. DAN ITU DEKET BANGET DARI RUMAH! pantesan ibu tadi bilang 'cepetan, ntar maghriban dokternya mba".

oh men.
masih diem gemes di depan balai pengobatan. udah nyebrangin sungai nih men maghrib-maghrib,ternyata salah tempat.

dengan sok cool aku meninggalkan balai pengobatan cupucubadak tersebut. muter lagi ke daerah an-nur,  mau ngebeli kerupuk karuhun kesukaan. hihi, ngidam badai nih.

selama di jalan, kok rasanya semua motor mau nabrakin aku, bahkan truk sampah pun balapan sama aku (ok, buat sesuatu yang cocok untuk dikomparasikan). rasanya semua kendaraan itu bergerak di atas kecepatan 100 km/jam (ok lebay, tapi kayaknya kok tadi yang di jalan itu pedrosa semua). tapi sekalinya ada motor lambat, lambat banget. mana ada yang pacaran lagi maghrib-maghrib di atas motor. please deh mas-mbak, ketenggangan berasmara please.

udah di belokan mau ke tempat karuhun nih, senyum tersungging dengan indahnya. udah pengen banget nih karuhunnya. namun, rambut syahrini berkata lain.

GA ADA MOBIL KARUHUNNNYA.
kalem.

yang ada malah pick-up jus makin menjamur di pinggir jalan; bahkan pickup kolak dingin. MAU BELI KARUHUN, WOI! BUKAN JUS! udah jauh-jauh muter dari rumbai, yang seharusnya jarak perjalanan itu cuma 700 meter, bisa jadi 7 km kayak gini.

sebenernya ga sial-sial amet sih, tapi kok rasanya ada yang kurang ya di benak aku. mungkin akhir-akhir ini, apalagi di saat 'lagi ga sholat' seperti ini, selalu jarang yang namanya dzikir, jadi jauh dengan Allah. nginget itu, langsung istighfar sepanjang jalan juanda.

untung aja sesampainya di balai pengobatan xxx yang kalau dari rumah bisa sambil lompat kodok aja, dokternya udah selese maghriban, jadi langsung dibuatin surat dokternya. trus beli pizza dengan uang pas-pasan (pizza pinggir jalan). ibu nelpon dengan penuh kecemasan pas aku lagi beli pizza di jalan sekolah. khawatir kali ya, mungkin dikirain anaknya udah sampe jalan raya pekanbaru-bangkinang.

hikmah yang bisa diambil: akhir-akhir ini ngerasa jauh sama Allah, mungkin yang tadi itu Allah ngingetin aku buat selalu berdoa dan mengingatnya di mana saja dan kapan saja. ya walaupun cuma 'salah alamat', tapi tetep aja rasanya pengen terjun ke sungai siak kalo sialnya begini.

(nb: seharusnya postingan ini diberi label 'gak penting', 'lebay', dst)